Gunung Batu Lawang
Gunung
yang berada di wilayah Gerem – Merak, anda dapat melihat objek wisata
berupa hamparan pegunungan granit yang memiliki bermacam-macam bentuk
bebatuan sehingga membentuk semacam pintu selamat datang. Selain itu
anda akan melihat hamparan pesisir barat Kota Cilegon dari Gunung Batu
Lawang.
Gunung Batur
Gunung
Batur terletak dikawasan kecamatan Pulomerak, dapat ditempuh sekitar 10
menit dari pusat Kota Cilegon dengan jarak ± 8 km. Adalah suatu daerah
tujuan wisata Agro, yang berorentasi pada wisata minat khusus, seperti :
Hiking, Camping Area, Study Flora dan Fauna, Jogging, Layang gantung
atau gantole
Pulau Merak Besar dan Merak Kecil
Pulau
Merak Besar terletak tepat (± 500 M) didepan pelabuhan penyebrangan
Merak – Bakauheni (ASDP), dengan luas areal sekitar 20 Ha. Dipulau ini
terdapat Flora ( Aneka tumbuhan dan pepohonan ) dan Fauna (Kera, Ular,
dan aneka Kerang ), alamnya masih asri dan tidak berpenghuni, terdapat
pula bebatuan dan koral situs Tsunami Gunung Krakatau tahun 1883.
Sedangkan Pulau Merak Kecil terletak ± 1 Km disebelah daya pelabuhan
Merak dan dapat ditempuh ± 10 menit dengan menggunakan perahu motor.
Pulau ini memiliki luas areal 4,62 Ha dan merupakan gugusan dari Pulau
merak besar. Selain sebagai destinasi wisata di Kota Cilegon gugusan
pulau ini juga menjadi gugus penghalang ombak laut yang melindungi
Pelabuhan Merak dari terjangan ombak selat sunda.
Pantai Kelapa Tujuh
Pantai
kelapa tujug terletak di Merak, kota Cilegon Banten 9 Km dari pintu Tol
Jakarta – Merak, kearah utara pelabuhan penyeberangan Merak. Pantai ini
menawarkan pesona pantai pesisir yang landai dengan pedagang kaki lima
di sekitar pantai selain itu pantai ini menawarkan kerindangan yang khas
karena tepat berada di balik lereng gunung Batur.
Pantai Pulorida
Objek wisata yang satu ini terletak di kota Cilegon, Provinsi Banten sekitar 4 km dari Pelabuhan Merak.
Pantai Anyer
Objek wisata pantai anyer sebenarnya masuk ke dalam wilayah Kabupaten Serang tetapi
mengingat aksesbilitasnya yang lebih dekat dengan Kota Cilegon, pantai
ini sering di masukkan sebagai objek destinasi wisata yang ditawarkan
saat mengunjungi Kota Cilegon.
[http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cilegon]
Mercusuar Anyer
Anyer merupakan objek wisata yang terletak di desa Cikoneng kabupaten serang provinsi Banten, terkenal karena ke indahan pantainya yang sangat mempesona. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang datang pada setiap akhir pekan untuk menginap di resort, hotel atau penginapan yang tersebar di sekitar pantai.
Anyer merupakan objek wisata yang terletak di desa Cikoneng kabupaten serang provinsi Banten, terkenal karena ke indahan pantainya yang sangat mempesona. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang datang pada setiap akhir pekan untuk menginap di resort, hotel atau penginapan yang tersebar di sekitar pantai.
Selain pantai, Anyer juga memiliki bangunan yang menjadi ikon sangat bersejarah yakni Mercusuar Anyer.
Mercusuar
Anyer dapat dijangkau dengan mudah, jika dari arah jakarta keluar di
Exit Tol Cilegon Barat Krakatau Steel dan dilanjutkan menyusuri kota
cilegon menuju arah Anyer melintasi kawasan pabrik kimia dan pasar
Anyer. Dari kota Cilegon hanya berjarak lebih kurang 30 Menit.
Menurut
sejarahnya, Mercusuar Anyer yang berdiri sekarang merupakan Mercusuar
pengganti yang sebelumnya porak poranda pada peristiwa meletusnya Gunung
Krakatau di tahun 1883. Sisa dari Mercusuar lama hanya berupa pondasi
Batu bata merah di pinggir pantai tak jauh dari Mercusuar yang ada
sekarang.
Mercusuar
Anyer juga merupakan Penanda Nol Kilometer yang merupakan Titik nol
kilometer jalan pos Anyer (Banten)-Panarukan (Jawa Timur ). Di bangun atas
perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Deandels dengan panjang
kurang lebih 1000 km dan merenggut banyak korban dalam proses
pembanunannya karena dipekerjakan secara paksa (rodi).
Mercusuar Anyer adalah saksi bisu di era kolonial yang banyak menyengsarakan rakyat banten anyer khususnya.
Terlepas
dari kelamnya sejarah Mercusuar Anyer, semoga dapat menjadi pelajaran
bagi generasi sekarang dan yang akan datang sehingga Mercusuar Anyer
dapat dilestarikan dan menjadi Objek wisata sejarah Banten yang dapat
menjadi ikon Anyer selain pantainya. [http://umahbadak.blogspot.com/2012/10/mercusuar-anyer.html]
Makam Syekh Djamaluddin
Syekh
Djamaluddin adalah tokoh abad ke 19 yang diyakini oleh masyarakat
sekitar sebagai orang yang membuat Pelabuhan Merak selama pada peristiwa
tsunami Karakatau yang melanda Banten seabad yang lalu. Suasana yang
nyaman di pondok sekitar Syekh Djamaluddin di area Pelabuhan Merak
banyak dikunjungi para peziarah. Makam
ini berada diatas bukit yang lokasinya berada tak jauh dari dermaga III
Pelabuhan Merak. Setiap malam Juma’t pengajian digelar dipondok yang
berada hanya beberapa meter dari makam tersebut. Mereka yang mengikuti
pengajian ini tak hanya warga Cilegon saja beberapa diantaranya dari
banyak masyarakat diluar Banten . Syekh Djamaluddin adalah tokoh ulama
besar ke 14 yang memiliki wawasan keagamaan dan ilmu Pemerintahan yang
tinggi. Syekh Djamaluddin adalah cucu dari Syekh Maulana Malik Isroil,
salah satau Dewan Wali Empat yang terbentuk Wali Songo. Dalam zamanya
Syekh Djamaluddin banyak berjasa dalam melawan penjajahan Portugis
khusunya diperairan Selat Sunda. “ Namanya sangat terkenal hingga
Malaysia dan Singapura beliau dikenal sebagai Syekh Putih karena konon
selalu mengenakan jubah putih” kata pimpinan Yayasan Syekh Djamaludin
Banten Ahmad Sudrajat.
Makam
Syekh Jamaluddin adalah salah satu makam yang dijadikan wisata religi
ini banyak mendapatkan dukungan dan bantuan baik moril ataupun materil
dari berbagai pihak yang diantaranya dari Pemerintah Cilegon dan para
Perusahaan yang berada disekitar Merak. Selain itu keberdaan Makam Syekh
Jamaludin yang banyak dikunjungi baik dari para peziarah dalam kota
maupun luar Kota dapat merauk rejeki para pedagang stempat baik pedagang
makanan maupun souvenir.
Setiap
kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi Besar Muhamad SAW di Pondok
Makam Syekh Jamaludin mengadakan berdzikir bersama guna melestarikan
budaya positif, ribuan masyarakat berbondong bondong baik undangan para
alim ulama, tokoh masyarakat bahkan Walikota Cilegon turut pula
menghadidiri undangan tersebut. Ikut serta puluhan polisi dan tim
pengamanan berjaga jaga diarea gerbang masuk makam Jamaluddin. Acara ini
digelar adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap pelestarian
tradisi masyarakat. Kepedulian terhadap pelestarian tradisi ini
keturunan Syekh Jamaluddin sejak setahun lalu telah membentuk Yayasan
Bani Satim berharap dengan rangkaian acara keagamaan dan istigosah
ditempat ziarah tersebut para peserta dan warga Cilegon mendapatkan
berkah. “ Alhamdulillah Kota Cilegon sepi dari bencana alam, ini berkat
karomah dari para Wali yang soleh. Dan disini kita mengingat kembali
para jasanya dan berusaha meneladaninya” kata Nasrullah.
Sejenak
menengok sejarah Maulan Malik Israel bersama anggota dewan Wali Songo
menyebarkan Islam hingga akhir hayatnya. Konon beliau dikuburkan
disebuah bukit kecil ditepi teluk Banten, Bojonegara, kabupaten serang,
Utara Kota Cilegon. Tampaknya bukit itu dipilih pertama kali oleh
Maulana Malik Israel sebagai ulama yang lebih tua dari syekh Soleh bin
Abdurahman seoarng penyebar Islam yang hidup pada masa Maulana
Hasanudin. Bukit itu berada pada lokasi yang memilki titik pandang yang
cukup indah kearah barat sehingga dapat menjadi proyeksi tafakur pada
saat menyepi. Masyarakat menyebut bukit iti digunung santri. Konon
daearh tersebut tempat santri belajar kepada guru ulama tersebut. Pada
masa selanjutnya daerah itu disebut dengan nama Kampung Beji, sebuah
kampong yang kemudian menjadi basis pergerakan perlawanan masyarakat
Banten terhadap Hindia Belanda pada akhir abad ke 19 hingga masa
kemerdekaan. Salah satu inspirator perlawanan itu adalah Maulana Malik
Israel, selanjutnya Sultan Ageng Tirtayasa. Inpirasi tersebut masuk
dalam beberapa bentuk antara lain melalui keturunan yang tersebar di
hampir seluruh tanah banten. Salah satu keturunannya adalah Syekh
Jamaludin yang dimakamkan di dekat Pelabuhan Merak.
Sekilas
makam Syekh Jamaluddin tersebut tampak seperti gazebo diwarung makan
atau restaurant-restauran tradisional. Pondok yang baru dibangun itu
merupakan tempat istirahat para peziarah. “ seangaja kami bangun agar
peziarah bisa lebh menikmati suasana makam. Ini merupakan wujud
keinginann kami menjadiikan Syekh Djamaluddin menjadi taman wiasata
ziarah” ujar Sudrajat yang mengaku sebagai keturunan ke 16 Syekh
Djamaluddin. Selain pondok rencananya Yayasan Syekh Djamaluddin akan
memabngun lapangan parker kios cenderamata di area tersebut. Sealain itu
beberapa buku yang mengisahkan Syekh Djamaludin juga akan dibuat. “
Syekh Djamaluddin ini adalah tokoh Islam dijaman Portugis Beliau Cucu
dari Syekh Maulana Malik Isroil, yang menurunkan para Wali di Pulau
Jawa. Dulu tempat ini adalah pesantren dan santrinya tak hanya di
Banten, tetapi dari mancanegara seperti Singapura samapi Afrika. Hal itu
saya buktikan ketika kami berjiarah ke makam salah satu tokoh Islam di
Singapura.[http://cilegonbanten15.blogspot.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar